watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

IDEOT SEJAK LAHIR

Namaku sebut saja Yeni yang berasal dari Jawa
Barat, usiaku saat ini 38 tahun, aku sudah
berkeluarga, ketika umurku 16 tahun orangtuaku
menikahkan aku dengan seorang duda
pengusaha terkemuka dari Jawa Barat. Dari
pernikahanku itu aku dikaruniai 2 orang anak,
anak pertama seorang perempuan berusia 21
tahun bernama Windi yang saat ini ia masih
mengikuti study di Amerika Serikat sedangkan
adiknya bernama Rino saat ini usianya sudah 17
tahun, anakku yang kedua ini mentalnya
terbelakang alias idiot dan ironisnya ketika aku
melahirkannya, aku mengalami pendarahan hebat
sampai rahimku harus diangkat sehingga saat ini
aku sudah tidak bisa lagi mempunyai anak.
Karena keadaanku yang sudah tidak bisa
mendapatkan anak, maka 3 tahun yang lalu
suamiku menikah kembali, dia menginginkan
keturunan anak laki-laki normal dan tidak idiot.
Aku hanya bisa menerima dan pasrah karena aku
sangat menghormati suamiku, banyak teman-
teman dan keluargaku yang menyarankanku
untuk bercerai dengan suamiku dan
menyarankan untuk mencari suami lagi. Memang
kalau dipikir sangatlah gampang untukku
mendapatkan pasangan kembali. Aku suka
merawat tubuhku sehingga kulit dan tubuhku
masih terlihat seksi belum lagi ditopang oleh
ukuran dadaku yang 38 membuat banyak
pemuda melirik kalau aku lewat. Tapi itu semua
tidaklah berarti kalau aku mandul, toh suamiku
mencintai diriku biarlah dia melakukan apa yang ia
inginkan karena aku sadar aku tidak bisa
memberikan anak lagi kepadanya.
Pada awal-awal tahun pernikahannya dengan istri
keduanya ia masih suka rutin mengunjungiku,
tapi lama kelamaan saat ini ia jadi jarang pulang.
Dia lebih sering menginap di rumah istri
mudanya, dia hanya sesekali pulang untuk
memberi uang untuk kebutuhan rumah tangga
bahkan ia sudah sangat jarang menggauli aku
lagi.
Kemudian peristiwa itu terjadi :
Karena di rumah hanya ada aku dan Rino maka
aku lebih sering menemani tidurnya, meskipun
dia idiot tapi dia anak yang sangat kusayangi, dan
sudah menjadi kebiasaannya sedari kecil apabila
mau tidur ia suka mempermainkan puting
susuku sampai akhirnya ia tidur terlelap. Toh aku
pikir dia anakku dan aku sadar akan
keterbelakangan mentalnya meskipun umurnya
sudah remaja tapi mentalnya masih seperti anak
kecil.
Malam itu seperti biasa sebelum tidur ia
memainkan puting susuku, tapi entah malam itu
suasananya sangat berbeda, mungkin karena
hampir empat bulan lebih suamiku tidak
menggauliku, darahku berdesir kencang ketika
jarinya mempermainkan puting susuku dan
sesekali meremas payudaraku yang berukuran
lumayan besar, kupandangi wajahnya yang
matanya terpejam terkantuk-kantuk,...
"Dia anakku." batinku berusaha menyingkirkan
nafsu birahiku, kucoba atur nafasku dan
memejamkan mataku agar perasaan itu hilang,...
tapi tiba-tiba ...
"Aaah..!!" aku meleguh kecil ketika Rino tiba-tiba
mengulum putingku dan menyedot seakan-akan
sedang menyusu. Kugigit bibirku dan terus
kupandangi wajah polos anakku yang tidak
mengetahui ibunya sedang dilanda birahi.
"Meskipun idiot tapi anakku ini kelihatan ganteng
seperti papanya" aku membatin.
"Uuhh..." aku kembali mendesah ketika ia dengan
cepat menyedot putingku. Aku semakin tidak
tahan, vaginaku terasa berdenyut kencang.
Rangsangan ini begitu hebat, aku semakin tidak
tahan, rangsangan birahi ini betul-betul
menyiksaku. Aku menggigit bibirku, entah kenapa
saat itu aku ingin vaginaku disentuh.
Akhirnya dengan pelan-pelan kususupkan
tanganku sendiri ke dalam celana dalamku,
vaginaku terasa basah, pelan-pelan kuelus dengan
lembut klitorisku.
"Uhmm terasa enak sekali" kuelus-elus klitorisku
sambil sesekali kumasukkan jariku ke lubang
vaginaku, semakin lama aku semakin tidak tahan,
aku ingin sekali ada penis yang masuk ke dalam
vaginaku, vaginaku betul-betul terasa sangat
basah, kulirik Rino ia sudah melepaskan
hisapannya dan sudah tidur terlelap di sebelahku.
Kukecup keningnya dengan lembut.
"Aku harus sabar menghadapi semua ini" aku
batinku berusaha menyabarkan diriku. Ketika aku
ingin menyelimuti dirinya secara tidak sengaja
aku melirik ke arah celana pendeknya, terlihat
kemaluannya tercetak di celana pendeknya,
melihat pemandangan itu aku semakin meneguk
ludah, kupandangi lagi wajah anakku yang
semakin terlihat mirip dengan papanya, kemudian
kupandangi lagi kemaluannya, aku semakin ragu.
Tapi entah setan darimana, tiba-tiba aku
mempunyai keberanian. Perlahan-lahan
kupelorotkan celana pendeknya, dan dengan hati-
hati kubuka pula celana dalamnya. Aku melotot
ketika melihat penisnya meskipun belum berdiri
tapi terlihat besar bahkan terlihat lebih besar dari
papanya. Gairahku semakin memucak aku
semakin tidak tahan melihat pemandangan
didepanku. Air liurku sudah keluar karena sangat
ingin sekali merasakan kenikmatan.
Kemudian dengan gemetaran kugenggam batang
penis itu, pelan-pelan kukocok penis itu dengan
tanganku dan perlahan-lahan pula batang penis
itu semakin tegang berdiri. Mataku semakin
melotot melihat ukurannya semakin membesar
dan kemudian tanpa ragu lagi kudekatkan ke
mulutku. Kujilati batang penis itu sampai basah
dan kemudian kubuka mulutku dan dengan
penuh perasaan kukulum penis yang sudah
membesar itu.
"Ehmm penis ini enak banget.." aku
menggumam.
Penisnya terasa penuh di mulutku, kumainkan
penis Rino dengan penuh perasaan. Aku semakin
gemas melihat penisnya yang berdiri tegak
dengan gagahnya. Aku semakin meneguk ludah,
vaginaku semakin berdenyut kencang. Aku
semakin gelap mata vaginaku betul-betul menjerit
ingin mencoba penis itu, ku tak peduli lagi dengan
keadaan bahwa ia anakku.
Maka dengan segera kulepaskan semua pakaian
yang ada ditubuhku, kudekati kembali tubuh
anakku lalu kugenggam batang penisnya agar
berdiri tegak dan dengan posisi jongkok
kususupkan penis itu ke dalam vaginaku,
vaginaku terasa merekah lebar ketika penis itu
masuk, dengan cepat kurasakan sensasi yang
nikmat.
"Aah.. enak... ouw fuck!" akupun mendesah
merasakan penis yang besar itu menusuk
vaginaku, kugoyangkan pinggul dan pantatku
agar penisnya semakin terasa. Aku semakin
terhanyut dengan permainanku sendiri sampai
aku tidak sadar kalau Rino sudah terbangun dan
melototiku, tampangnya menyiratkan sejuta
pertanyaan. Ia sangat tidak mengerti akan apa
yang ibunya lakukan terhadapnya.
"Ah.. enak.. uhg.. vaginaku enak.. vaginaku enak
banget" kata-kata kotorku tanpa sadar keluar dari
mulutku. Kuremas kedua payudaraku sendiri
sambil tubuhku kubawa naik turun mengocok
penis Rino dengan vaginaku. Kupejamkan mataku
meresapi segala kenikmatan yang kuraih malam
ini, kulihat Rino di bawahku tampak wajahnya
sangat sayu dan sesekali memejamkan matanya
dengan cepat. Aku mengerti kalau iapun
merasakan nikmat seperti yang kurasakan saat
ini. Kedua tangannya mengepal seperti menahan
sesuatu, ditengah kenikmatanku aku tersenyum
dan kukecup bibirnya dengan memeluknya.
"Uh Rino anak mami, enak sayang? Maaf ya Mami
mau main kuda-kudaan sama kamu sayang,
nggak pa pa kan?" ujarku kepadanya.
Tampak Rino bingung akan berkata apa, mungkin
karena kaget ia diperlakukan seperti itu oleh
mamanya, sampai akhirnya ia menganggukkan
kepalanya. Akupun semakin mempercepat
goyanganku, penisnya terasa cepat keluar masuk,
iapun semakin meleguh tidak karuan. Kuraih
kedua tangannya kusuruh ia meremasi kedua
payudaraku sementara aku tidak menurunkan
frekwensi goyanganku.
"Aduh sayang.. enak banget penis kamu... ah ..
ah .. vaginaku jadi nikmat" kata-kata kotorku
semakin tidak terkendali. Tanganku
mencengkeram bahu Rino sementara di bawah
pantatku semakin mengeluarkan bunyi ketika
bersentuhan dengan pahanya yang sudah mulai
basah oleh cairan nikmat yang meleleh dari dalam
vaginaku. Tidak ada kata-kata yang keluar dari
dalam mulut Rino kecuali erangan kenikmatan,
bahkan kedua tangannya semakin memperkeras
remasannya di payudaraku, akupun semakin
semangat menggenjot penisnya di dalam
vaginaku.
"Aduh sayang penis kamu enak banget sayang,
ah.. ah.. uh.. enak.. enak"
Tiba-tiba aku merasakan kenikmatan yang sudah
sampai diujung, aku akan orgasme. Kuputar-
putar pantatku secara liar sementara kedua
tangan Rino sudah tidak lagi meremasi
payudaraku. Kedua tangannya mengepal seakan-
akan iapun menahan kenikmatan yang amat
sangat. Tak lama kemudian tiba-tiba ia menjerit
keras dan kurasakan penisnya menyemburkan
spermanya di dalam vaginaku. Hangatnya cairan
spermanya membuatku semakin cepat
menggoyangkan pinggul dan pantatku, sampai
akhirnya...
"Aduh ah ah ampun enak banget... enak vaginaku
enak.. enak!" aku menjerit setinggi langit. Kepalaku
kutengadahkan keatas, payudaraku terasa
berguncang hebat, dan pinggulku menghentak-
hentak, betul-betul orgasme hebat yang aku
rasakan.
"Rino senang sayang main kuda-kudaan sama
mami ?" tanyaku ketika nafasnya sudah mulai
teratur.
"I.. iya Mam" jawabnya dengan terbata-bata.
"Rino memang anak yang mami sayang, tapi
ingat Rino nggak boleh ngasih tahu ke papa ya
kalau main kuda-kudaan sama Mami, awas nanti
dihukum sama papa" kucoba mengingatkannya
agar tidak memberitahukan kejadian ini kepada
suamiku. Ketika ia mendengar kata dihukum
terlihat raut wajahnya yang takut, anggukan
kepalanya membuatku sedikit tenang.
Malam itu sampai pagi tiba, kuajarkan sedikit demi
sedikit mengenai posisi seks, entah berapa
banyak aku mengalami orgasme ketika bercinta
dengannya. Bahkan ketika pembantuku sudah
menyirami kebun, di kamar atas Rino masih
menggenjot penisnya di dalam vaginaku. Sampai
akhirnya ia menyemburkan spermanya kembali
di dalam vaginaku, hari itu aku betul-betul puas.
Rasa yang selama ini kupendam akhirnya
terlampiaskan.
Semenjak saat itu, Rino selalu menjadi pelipur
laraku saat aku butuh seks. Keterbelakangan
mentalnya sangat menguntungkan bagiku karena
Rino tidak pernah menceritakan kejadian ini
kepada siapapun. Mungkin karena dipikirannya hal
tersebut sudah lumrah. Hidupku pun semakin
menggila aku kemudian bergabung di komunitas
seks teman arisanku. Ia memperkenalkanku ke
dunia party seks dan dunia gigolo bahkan
temanku itupun pernah turut merasakan
hebatnya penis Rino anakku yang mungkin akan
aku ceritakan lain waktu, dan setelah kupikir
mempunyai anak yang idiot ternyata tidak
selamanya merugikan.


Adult | GO HOME | Exit
1/1844
U-ON

inc Powered by Xtgem.com